Grafis Terkait
Video Terkait
"Jarak pandang 10 kilometer, sempat hujan rintik dan angin 'smooth' dengan kecepatan 7 knot," kata Alfazah kepada Tempo, Selasa 16 April 2013 kemarin. Kondisi cuaca tersebut tetap berlangsung setelah kecelakaan Lion Air.
Kedua, fakta bahwa saat itu lalu lintas di bandar udara tetap normal sebelum dan sesudah insiden. Menurut Alfazah, petugas pemandu lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) tetap bertugas memandu pesawat yang akan mendarat dan terbang setelah insiden itu. Bahkan di belakang pesawat Lion ada dua pesawat yang melakukan pendaratan.
Ketiga, cuaca cerah pada saat kejadian juga diungkapkan Kurnia, salah satu penumpang pesawat Lion Air yang mengalami insiden. Beberapa menit sebelum menyentuh air, Kurnia mengaku sempat menengok ke jendela pesawat untuk memperhatikan keadaan. "Saat itu tidak ada awan mendung maupun gerimis," ujarnya.
Pada saat pesawat hendak mendarat itu, kata dia, cuaca juga tidak mengkhawatirkan. Bahkan Kurnia mendengar aba-aba tentang rencana pendaratan pesawat di Ngurah Rai.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa penyebab kecelakaan pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 NG ini disebabkan oleh faktor cuaca. Antara lain, karena pesawat tertutup awan gelap dan disertai hujan. Akibatnya, jarak pandang menjadi gelap dan pilot tak dapat mengendalikan pesawat. Simak drama Lion Air jatuh di Bali.
0 komentar:
Posting Komentar